Kamis, 24 Februari 2011

Konservasi

Pengertian Konservasi dan Beberapa Elemennya
            Konservasi berasal dari kata Conservation yang terdiri dari kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasi dalam pengertian sekarang sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana). Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakn alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang (Utami, 2008).
            Menurut Randal (1982) dalam Utami (2008), menyebutkan bahwa konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar generasi yang optimal secara rasional untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan.
            Jika ditinjau dari sudut pandang perikanan ada beberapa sudut pandang yang dapat diketahui untuk wilayah indonesia, salah satunya dapat diketahui dari sudut pandang hukum dan undang-undang no 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau keci pada bagian ketiga yaitu pasal 28, 29, 30 dan 31 merupakan upaya untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil beserta melindungi sumberdayanya (maarif, 2008).
            Untuk dunia perikanan dan kelautan di indonesia dikenal pula Kawasan Konservasi Laut atau KKL dimana ini merupakan Suatu daerah di laut yang ditetapkan untuk melestarikan sumber daya laut. Di daerah tersebut diatur zona-zona untuk mengatur kegiatan yang dapat dan tidak dapat dilakukan, misalnya pelarangan kegiatan seperti penambangan minyak dan gas bumi, perlindungan ikan, biota laut lain dan ekologinya untuk menjamin perlindungan yang lebih baik (Jospet, 2002). Dalam upaya pelaksanaan dilapang hal-hal yang berkaitan dengan konservasi sangat penting tentunya kerjasama dari berbagi pihak untuk dapat mencapai keberhasilan yang sesuai dengan harapan. Hal tersebut menjadi kan pola kelembagaan menjadi penting dalam upaya mengkoordinir berbagai kalangan pada proses pengelolaan kawasan dalam upaya konservasi.

Bentuk Konservasi
            Ada banyak sekali bentuk konservasi, mulai dari reboisasi dan restorasi dengan cara pembuatan hutan buatan, transplantasi terumbu karang, pembuatan waduk. Hal ini dikarenakan kesadaran akan pentingnya sumberdaya tersebut dalam keberlangsungan hidup dari makhluk dimasa mendatang. Oleh karenanya proses pengeksploitasian sumberdaya alam dan pembangunan yang dilakukan harus disnadarakan pada beberapa hal, seperti menurut Utami (2008) yaitu dengan :
a)    Strategi pembangunan yang sadar akan lingkungan dan dampak ekologi sekecil kecilnya
b)    Suatu politik will se indonesia, yang bertujuan mewujudkan persyaratan kehidupan masyarakat yang lebih baik untuk generasi yang akan datang
c)    Eksploitasi sumberdaya alam didasarkan pada tujuan kelestarian lingkungan dengan prinsip memanen tanpa menghancurkan daya autogenerasinya
d)    Menggunakan hasil pembangunan untuk memperbaiki kerusakan lingkungan akibat proyek pembangunan tadi
e)    Pemakaian yang efisien terhadap sumberdaya alam yang bersifat non renewable

Hal tersebut diatas merupakan upaya penanganan untuk menanggulangi kerusakan akibat ulah pembangunan dan sebagainya.
            Untuk bidang perikanan dapat dilihat dari salah satu netuk penaganan dari upaya pelestarian mangrove, dimana pentingnya hutan mangrove tersebut sebagai zat bioaktif yang dapat dijadikan bahan untuk penanggulangan penyakit bakteri pada budi daya udang windu, Mangrove dapat berfungsi sebagai biofilter serta agen pengikat dan perangkap polusi. Mangrove juga merupakan tempat hidup berbagai jenis gastropoda, ikan, kepiting pemakan detritus dan bivalvia juga ikan pemakan plankton sehingga mangrove berfungsi sebagai biofilter alami. Berbagai jenis ikan, baik yang bersifat herbivora, omnivora, maupun karnivora hidup mencari makan di sekitar mangrove. Melihat fungsi mangrove yang  sangat strategis maka upaya pelestarian mangrove dapat dilakukan dengan cara dikembangkan budi daya sistem
silvo-fishery misalnya untuk pematangan atau penggemukan kepiting bakau, pentokolan benur windu, pendederan nener bandeng, dan pembesaran nila merah. Di perairan sungai di kawasan mangrove dapat dijadikan lahan budi daya ikan dengan sistem karamba apung terutama untuk ikan kakap, kerapu lumpur, nila merah, dan bandeng (Gunarto, 2004).


2 komentar:

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus
  2. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus